10 Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli dan Penjelasannya
Pengertian sejarah telah didefinisikan oleh banyak ahli dari berbagai perspektif dan disiplin ilmu. Berikut ini adalah pandangan beberapa ahli mengenai definisi dan konsep sejarah.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli |
1. Herodotus
Herodotus, sering disebut sebagai "Bapak
Sejarah", adalah sejarawan Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM. Ia
mendefinisikan sejarah sebagai penelitian dan penulisan tentang peristiwa masa
lalu manusia. Menurut Herodotus, pengertian sejarah adalah narasi peristiwa yang berkaitan
dengan manusia dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.
2. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan filsuf dari dunia Islam
abad ke-14, mendefinisikan sejarah sebagai catatan peradaban manusia yang
meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dalam
karya monumentalnya, "Muqaddimah", ia menekankan pentingnya memahami
konteks sosial dan ekonomi dalam menganalisis peristiwa sejarah.
3. Leopold von Ranke
Leopold von Ranke, seorang sejarawan Jerman abad ke-19,
dikenal dengan pendekatan empirisnya dalam studi sejarah. Ia berpendapat bahwa
sejarah harus didasarkan pada sumber primer dan fakta-fakta objektif. Menurut
Ranke, tugas sejarawan adalah untuk "menunjukkan apa yang sebenarnya
terjadi" (wie es eigentlich gewesen).
4. Arnold Toynbee
Arnold Toynbee, seorang sejarawan Inggris, mendefinisikan
sejarah sebagai studi tentang kebangkitan dan kejatuhan peradaban. Dalam
karyanya yang terkenal, "A Study of History", ia menganalisis
pola-pola siklus dalam sejarah peradaban, yang melibatkan fase tantangan dan
tanggapan.
5. R.G. Collingwood
R.G. Collingwood, seorang filsuf dan sejarawan Inggris,
memandang sejarah sebagai proses rekonstruksi mental peristiwa masa lalu. Dalam
bukunya "The Idea of History", ia menekankan bahwa memahami sejarah
membutuhkan interpretasi subjektif dan pemahaman tentang motif dan pikiran
orang-orang di masa lalu.
6. E.H. Carr
E.H. Carr, seorang sejarawan Inggris abad ke-20, memberikan
definisi sejarah dalam bukunya "What is History?". Ia berpendapat
bahwa sejarah adalah dialog antara masa kini dan masa lalu, serta proses
penyeleksian dan interpretasi fakta oleh sejarawan. Carr menekankan pentingnya
subjektivitas dalam studi sejarah.
7. Karl Marx
Karl Marx, seorang filsuf dan sejarawan Jerman, memandang
sejarah sebagai hasil dari konflik kelas. Menurut Marx, perkembangan sejarah
dipengaruhi oleh hubungan ekonomi dan pertentangan antara kelas-kelas sosial.
Teori materialisme sejarahnya menjelaskan bahwa perubahan sosial dan politik
adalah akibat dari pertentangan kepentingan antara kelas yang berkuasa dan
kelas yang tertindas.
8. Michel Foucault
Michel Foucault, seorang filsuf dan sejarawan Prancis,
mendefinisikan sejarah sebagai analisis diskursif tentang kekuasaan dan pengetahuan.
Foucault meneliti bagaimana berbagai diskursus dan praktik sosial membentuk
pemahaman kita tentang realitas dan pengertian sejarah. Ia menekankan bahwa sejarah adalah
produk dari konstruksi sosial dan kekuasaan.
9. Benedetto Croce
Benedetto Croce, seorang filsuf Italia, memandang sejarah
sebagai produk dari proses berpikir manusia. Menurut Croce, sejarah adalah
"historia rerum gestarum" (cerita tentang perbuatan manusia) dan
harus dipahami sebagai narasi yang mencerminkan pengalaman dan pemikiran
manusia.
10. Paul Veyne
Paul Veyne, seorang sejarawan Prancis, mendefinisikan
sejarah sebagai narasi yang dibentuk oleh interpretasi dan imajinasi sejarawan.
Dalam bukunya "Comment on écrit l'histoire" (Bagaimana Sejarah
Ditulis), ia menekankan bahwa sejarah bukanlah sekadar kumpulan fakta, tetapi
cerita yang dibangun oleh sejarawan berdasarkan sumber-sumber yang ada.
Definisi sejarah bervariasi tergantung pada perspektif dan
pendekatan para ahli yang menelaahnya. Namun, beberapa tema umum dapat
diidentifikasi:
1. Catatan Peristiwa Masa Lalu: Sejarah adalah catatan
tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, termasuk tindakan, keputusan, dan
pengalaman manusia.
2. Analisis dan Interpretasi: Studi sejarah melibatkan
analisis dan interpretasi fakta dan sumber sejarah untuk memahami konteks dan
makna peristiwa.
3. Konteks Sosial dan Ekonomi: Banyak ahli menekankan
pentingnya memahami konteks sosial, ekonomi, dan politik dalam mempelajari
sejarah.
4. Subjektivitas dan Objektivitas: Sejarah mencakup elemen
subjektivitas dalam interpretasi fakta oleh sejarawan, tetapi juga upaya untuk
mencapai objektivitas melalui metode ilmiah dan penggunaan sumber primer.
5. Pengaruh Kekuasaan dan Diskursus: Beberapa ahli, seperti
Foucault, menekankan bahwa sejarah dipengaruhi oleh kekuasaan dan diskursus
yang mendominasi masyarakat pada masa tertentu.
6. Proses dan Perubahan: Sejarah sering dilihat sebagai
proses dinamis yang melibatkan perubahan dan perkembangan peradaban manusia.
Referensi
Tambahan
Untuk memperdalam pemahaman tentang definisi dan konsep pengertian sejarah menurut para ahli, berikut beberapa karya referensi yang dapat
dijelajahi:
1. Herodotus, "Histories"
2. Ibnu Khaldun, "Muqaddimah"
3. Leopold von Ranke, "History of the Popes"
4. Arnold Toynbee, "A Study of History"
5. R.G. Collingwood, "The Idea of History"
6. E.H. Carr, "What is History?"
7. Karl Marx, "The Communist Manifesto" dan
"Das Kapital"
8. Michel Foucault, "The Archaeology of
Knowledge"
9. Benedetto Croce, "Theory and History of
Historiography"
10. Paul Veyne, "Comment on écrit l'histoire"
Dengan memahami berbagai definisi dan pendekatan ini, kita dapat menghargai kompleksitas studi sejarah dan bagaimana ia membantu kita memahami masa lalu serta implikasinya terhadap masa kini dan masa depan. Demikian informasi dari hitesia.com penjelasan tentang pengertian sejarah menurut para ahli.